TAEYEON POV
Ini adalah kisahku berawal saat aku dan Yuri berteman sejak kecil.Aku sangat menyayanginya sama halnya Yuri juga menyayangiku kami tidak pernah berpisah.Kami selalu bermain bersama aku sudah menganggap Yuri sebagai saudaraku.Aku bahkan masih ingat kejadian itu.
Flash Back
"yuri...hari ini kita mau ngapain??" bingung
"oh,iya kita kan disuruh Pak guru untuk membuat laporan kegiatan" lemas
"hah membosankan lebih baik kita beli es krim saja" senang
"pakai uangnya siapa??''heran
akupun merogoh sakuku dan ternyata uangku sudah habis.
"hahahaha aku sudah berpikir pasti uangmu habis"tertawa
"tapi aku ingin sekali es krim"cemberut
"iya iya aku traktir.."tersenyum
"benarkah wah kamu sungguh sahabatku yang paling baik"memuji
"ayo kita pergi ke toko es krim"memegang tanganku
"oke"mengikuti yuri
End Flash Back
@ Sekolah
Dimana ya kelasku ini denahnya susah di mengerti.Tidak sengaja seseorang menabrakku aku melihat dia berambut panjang dan seumuran denganku.
"aduh kepalaku"kesakitan
"maaf maaf aku sungguh tidak sengaja"panik
"tidak apa-apa"sambil memegang kepalanya
"yakin"khawatir
"iya"ragu-ragu
"aku boleh tanya"
"tentu saja"
"dimana kelas ini berada"
"oh ini kelas saya ayo aku antarkan kamu ke kelas saya"diapun menuntunku ke kelasnya
"oh iya"aku mengiktinya
sampai di kelas saat aku mulai masuk ke kelas aku kaget bukan main melihat yuri juga masuk ke kelas ini akupun menghampirinya dan berkata tetapi tidak tahu kenapa sepertinya yuri tidak mengenalku akupun hany terdiam seperti patung tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dan berkata
"hei kita belum berkenalan namaku tiffany dan kamu?"
"taeyeon "
"hmm apa aku boleh memanggilmu taengoo?'"
"tentu saja"
"baik senang bisa berkenalan denganmu taengoo"
"aku juga "
ak masih melihat yuri yang sedang ngobrol bersama teman-temannya
"hei yul kesini"kata fany
yuripun menuju tempat aku dan fanyberada.
"aku mau memperkenalkanmu dengan teman baruku ini taengoo"
"taeyeon"kata yuri kaget
"kenapa yul pakah kalian sudah saling mengenal"heran
akupun menatap yuri sambil tidak percaya bahwa dia itu yuri tetapi mengapa dia dipanggil fany dengan sebutan yul akupun berbisik
"kamu yurikan sahabatku semasa kecil"kataku
"yuri siapa itu yuri??"kata yuri
"kamu tidak ingat"kataku
"hei kalian sedang bisik-bisik apa??"fany penasaran
"tidak apa-apa "kata yuri
belpun berbunyi tanda waktu pelajaran dimulai
akupun duduk 1 meja dengan yuri aku melihat yuri seperti tidak suka aku duduk di sampingnya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
oh aku ingat waktu itu saat gempa rumaku yuri janji akan datang ke rumahku untuk mengerjakan tugas
bersama dan waktu itu ada gempa yang membuat rumahku bergetar untungnya yuri datang dan menolongku saat dia sudah membawaku keluar dia masuk lagi kerumah seperti mengambil sebuah benda yang paling berharga buatnya tetapi saat ia keluar dari rumah itu dia tertimpa kayu di kepalanya membuat kepalanya berdarah dan akupun panik dan memangis histeris aku.
"tae berjanjilah padaku untuk menjaga kalung ini sebab kalung ini adalah liontin yang membuat persahabatan kita tidak akan sirna"
"tolong jangan berkata lagi aku tidak ingin kau.."yuri memotongnya
"jaga liontin ini"akhirnya yuri meninggal ambulan pun datang dan membawa yuri
aku masih menangis sambil memegang liontin ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
gadis itu sepertinya menyukaiku aku juga sangat menyukainya apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.Waktu berjalan dengan cepat tidak terasa bel pulang sekolah berbunyi.Saat aku mulai berjalan tiba-tiba fany mengajakku ke suatu tempat.
"Taeng hmm aku..."ragu-ragu
"kenapa fany?"kataku penasaran
"aku menyukaimu taeng"wajahnya tiba-tiba memerah
"benarkah itu fany"
"benar dan apakah kau sama denganku?"
"sejujurnya aku juga menyukaimu saat kita pertama bertemu"
akupun memberanikan diri untuk menciumnya
mula-mula aku mendekatkan wajahku padanya dan aku menutup mataku
akupun akhirnya mencium fany dan fanypun menciumku ,aku mencium fany dengan lembut dan penuh dengan ketulusan.Tak kusangka di balik keeomantisan kami ada seseorang yang kaget melihat aku dan fany berciuman
tidak lain adalah sahabat fany dia bernama seohyun.diapun kaget dan berkata
"apa yang sedang kalian lakukan"kata seohyun masih trauma
"kami tidak melakukan apa-apa"kataku tertunduk malu
bersambung..........................................................................................................................................
jangan lupa beri komentar ^^