Rabu, 21 Maret 2012

DARI BENCI JADI CINTA PART1 ( YULSIC)

   
baiklah cerita sudah kubuat
jadi selamat membaca dan jangan lupa komentnya ^_^
cast:sooyoung,jessica,dan yuri

  
 Pagi menjelang. Titik-titik embun masih menempel lekat di kaca jendela kamarku. Udara yang begitu dingin memeluk erat tubuh ini. Rasaya aku ingin tetap berada di balik selimut ini untuk mengindari dinginnya udara pagi ini. Jujur, aku memang paling tidak suka dengan bangun pagi, terlebih saat weekend ingin rasanya seharian aku menghabiskan waktuku di dalam kamar.



            Pagi ini aku terbangun bukan karena jam wekerku berbunyi atau bukan karena bibi Hanna membangunkanku tapi, aku terbangun saat lagu heavy metal terdengar nyaring dari kamar sebelah. Sejak beberapa hari ini, lagu-lagu heavy metal itu sering membangunkanku bahkan juga sering mengganggu waktu luangku yang sebagian besar aku gunakan untuk menciptakan lagu. Ya, aku memiliki hobi untuk menciptakan lagu.



            O ya, kenalin namaku Yuri, aku baru duduk di kelas XII SMA. Aku adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara. Orangtuaku tinggal di Jepang, sedangkan aku, tinggal di Korea lebih tepatnya tinggal di apartement temen appaku, paman Koziro . Awalnya aku gak mau tinggal di apartement ini tapi, setelah dipikir-pikir ada enaknya juga, selain Sooyoung – anak sulung paman Koziro – umurnya sepantaran denganku,Sooyoung juga satu sekolah denganku.

          

***



            Kusibakkan selimut yang menindih tubuhku semalam ini. Aku mengusap mataku beberapa kali untuk memperjelas penglihatanku. Lalu, aku melangkahkan kakiku yang begitu berat meninggalkan kamar tidurku. Aku keluar kamar tidur bukan untuk mencuci muka atau apa, tapi aku ingin memperingati orang sialan yang ada di sebelah kamarku. Ya, aku ingin memeberi peringatan untuknya agar tak lagi memutar lagu heavy metal di pagi-pagi seperti ini. Bukannya aku gak suka sama aliran lagu ini tapi, siapa sih yang gak terganggu kalo enak-enak tidur lalu ada yang muter lagu heavy metal dengan volume yang begitu kencang?



            ”Berrkk!!! Berrkk!!! Berrkk!!!” aku mengetuk pintu kamar dengan keras.

            Setelah aku tunggu beberapa saat, tak ada reaksi dari dalam kamar, lalu aku kembali mengetuk pintu itu dengan keras namun  masih saja tak ada tanggapan. Hingga akhirnya, aku mencoba menekan ganggang pintu dan rupanya pintu tak terkunci. Tanpa permisi aku langsung membuka pintu itu dan masuk ke dalam kamar tersebut. Gila deh. Begitu masuk telingaku benar-benar tak kuat dengan suara lagu heavy metal yang begitu nyaring itu. Di dalam kamar, tak ada seorang pun berada di sana, sehingga aku leluasa untuk mematikan tape recorder yang ada di pojok kamar tersebut. Sambil memperhatikan isi kamar, aku berjalan menuju tape recorder itu berada. Aku benar-benar heran, dengan wall paper dan pernak-pernik kamar yang serba pink dan girly abis, kok bisa-bisanya sih pemilik kamar ini suka dengan lagu heavy metal. Heran : mode on.

            ”Heh, ngapain lo di kamar gue? Mau maling lo?” tuduh seorang cewek berdiri di pintu kamar sambil membawa semangkuk mie rebus.

            Aku yang kaget langsung menoleh ke arah cewek tersebut. Aku langsung memasang tampang dingin padanya.

            Cewek itu mengalihkan pandangannya pada tape recorder yang ada di sebelahku, ”Jadi elo yang mematikan tape recorder gue?” tanyanya agak emosi lalu masuk ke dalam kamar menghampiriku.

            ”Iya, gara-gara musik lo yang kampungan itu, pagi-pagi gini gue udah bangun. Gue ingetin ya, sekali lagi lo muter lagu sekenceng-kencengnya kayak pagi ini, gue gak akan segan-segan ngehancurin tape recorder lo!” ancamku.



            “Oya? Berani lo?”

            “Jangan pikir gue takut sama lo!” jawabku dingin kemudian berjalan meninggalkannya.

            Aku menghentikan langkahku saat akan keluar dari pintu kamarnya, ”Satu lagi, jangan pernah update status yang isinya nyinggung ataupun ngejelek-jelekin gue lagi, kalo elo ngulang sekali lagi, liat aja ntar siapa yang akan lebih malu.” ancamku lagi.



            Cewek itu menganga heran, ”Dari mana lo tahu semua itu?”

            ”Heh... itu gak penting! Yang penting gue udah ngingetin lo dan lo harus inget pesan gue itu!” kataku kemudian berjalan keluar dari kamarnya.



***



            Lima belas menit sebelum berangkat, aku sarapan pagi di ruang makan bersama Sooyoung. Pagi itu, suasana ruang makan itu tak seramai biasanya. Hanya ada aku dan Sooyoung yang sibuk menyantap sarapan pagi hari ini.



            ”Yoona kemana, Soo? Gak masuk hari ini?” tanyaku di sela-sela acara sarapan.

            “Oh....” kata Sooyoung sambil berusaha mengunyah nasi yang memenuhi mulutnya agar leluasa untuk bersuara, “Yoona udah berangkat tadi pagi, katanya sih mau ngeberesin PR-nya,”



            “Oh....” ucapku sambil menggangguk lalu meneruskan memakan nasi goreng yang ada di hadapanku.

           Sooyoung memperhatikanku, “Kok gak tanya si Jessica?”

            ”Buat apa tanya tuh cewek?”

            ” Hahaha, uhuk... uhuk... uhuk....” Sooyoung tertawa lebar lalu tersedak.

            Aku tersenyum senang melihat Sooyoung tersedak, ”Syukurin lo!”

            ”Eh, kenapa sih lo gak suka banget sama si Jessica?” tanya Riko setelah meminum air putih.

            ”Masa dari dulu elo gak ngerti sih, Soo? Elo udah lupa dengan kejadian di acara ulang tahun si Seohyun? Atau elo juga sudah lupa dengan tragedi 28 Juni ?” jawabku mengingatkan Sooyoung pada momment yang gak pantas untuk diingat dengan Jessica, si dark Angel!!!
            “Iya, gue tahu itu Yur. Tapi, apa sulitnya sih memaafkan Jessica? Bayangkan aja, sekarang elo tinggal satu rumah dengan dia, otomatis elo ketemu dengan si Jessica tiap waktu. Belum lagi kamar lo bersebelahan dengan dia, masa elo gak mau berdamai sama dia?”

            “Gak ada kata damai buat gue dan dia. Sekali benci gue tetep benci sama tuh cewek,”

            “Hahaha hati-hati, kata orang benci awal dari cinta,”

            “Tapi, buat gue benci adalah awal dari perang dunia,” jawabku cuek.

            “Terserah lo deh,”





            “O ya, besok gue bakal ke rumah nenek gue di China, mungkin gue di sana sekitar seminggu,” Riko mengalohkan pembicaraan.

            “Yoona juga ikut?”

            “Iya, mungkin nanti malam gue dan Yoona udah berangkat ke Korea. So, lo jaga rumah ini ya! Jangan sampe ada barang-barang yang hilang,”

            “Iya, gue akan haga rumah ini baik-baik. Santai aja,”

            “Satu lagi, gue titip Jessica juga,” tambah Sooyoung sambil mengangkat piring dari meja lalu beranjak menuju dapur.

            “Kalo Jessica gue gak janji deh!” seruku.


TBC 
maaf kalau ada penulisan yang salah mohon dikoment ya ^_^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN PARA PEMBACA DAFTAR DISINI UNTUK MENGOMENTAR DAN SAYA AUTHOR MENGUCAPKAN TERIMAKASIH SEBANYAK-BANYAKNYA BAGI PARA PEMBACA YANG MEMBERI KOMENTAR PADA SAYA